Membaca Kontrak Kerja Part 2


Lanjutan dari Membaca Kontrak Kerja Part 1

2. Gaji

Ini adalah bagian yang paling menarik sekaligus menjebak di kontrak kerja anda. Pada umumnya kita mudah tergiur untuk pindah kerja dengan iming iming kenaikan gaji dan kemudian menyesal setelah pindah kerja karena ternyata perusahaan yang kita tinggalkan ternyata memberikan kesejahteraan yang jauh lebih baik walau secara nominal gaji yang kita terima lebih kecil. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi?

Berikut tips tips yang dapat dicermati jika membaca kontrak kerja yang berkaitan dengan gaji:

a. Komponen gaji

Komponen gaji yang perlu diperhatikan oleh karyawan adalah komponen penyusun gaji dan waktu penghitungan gaji. Biasakan untuk memberanikan diri bertanya kepada pewawancara mengenai komponen penyusun gaji yang diberikan oleh perusahaan. Beberapa perusahaan memecah gaji menjadi beberapa komponen seperti tunjangan makan, tunjangan tranportasi atau tunjangan komunikasi. Hal ini akan menyebabkan komponen gaji pokok menjadi kecil. Gaji pokok yang kecil terkadang menyebabkan komponen kesejahteraan yang terkait dengan gaji pokok juga menjadi kecil seperti bonus tahunan, THR dan kesehatan. Hal ini akan ditunjukkan dalam perbandingan di bawah ini.

Contoh 1

Dua buah perusahaan mempunyai kontrak kerja yang hampir serupa yakni THR, uang kesehatan dan bonus tahunan sebesar 1 bulan gaji. Maka remunerasi yang didapat oleh karyawan di 2 buah perusahaan tersebut adalah sbb:

Perusahaan A :

Gaji (monthly take home pay) Rp 4.000.000,- atau Rp 48.000.000,- setahun

yang terdiri dari komponen sbb:

Gaji pokok : Rp 1.000.000,-

Tunjangan transportasi : Rp 1.500.000,-

Tunjangan komunikasi : Rp 1.000.000,-

Tunjangan makan : Rp 500.000,-



Hal ini akan menyebabkan besarnya komponen kesejahteraan sbb:

THR : Rp 1.000.000,-

Uang kesehatan tahunan : Rp 1.000.000,-

Bonus : Rp 1.000.000,-

Total kejahteraan setahun : Rp 3.000.000,-

Total gaji setahun + uang kesejahteraan : Rp 51.000.000,-



Perusahaan B :

Gaji (monthly take home pay) Rp 3.500.000,- atau Rp 42.000.000,- setahun tanpa komponen penyusun apapun.

Hal ini akan menyebabkan besarnya komponen kesejahteraan sbb:

THR : Rp 3.500.000,-

Uang kesehatan tahunan : Rp 3.500.000,-

Bonus : Rp 3.500.000,-

Total kesejahteraan setahun : Rp 10.500.000,-

Total gaji setahun + uang kesejahteraan : Rp 52.500.000,-

Dari contoh diatas terlihat bahwa kenaikan gaji Rp 500.000,- sebulan yang diterima jika seorang karyawan pindah dari perusahaan B ke perusahaan A ternyata mengakibatkan pendapatan yang diterima setahun malahan menjadi berkurang. Untuk menghindari kekecawaan yang terjadi setelah pindah kerja, ada baiknya kita memberanikan diri untuk bertanya mengenai komponen penyusun gaji di perusahaan yang akan kita tuju.

b. Kenaikan berkala

Perusahaan yang telah melewati tahap survival biasanya mempunyai mekanisme yang baik dalam menghitung kenaikan gaji berkala yang didasari oleh performa karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting untuk terus menerus menjaga performa karyawan dan menjaga karyawan yang berprestasi baik untuk tetap loyal bekerja di perusahaan yang sama.

Banyak contoh fresh graduate yang pindah kerja dari perusahaan satu ke perusahaan lain akhirnya menyesal karena kenaikan gaji di perusahaan yang ditinggalkan secara prosentase jauh lebih besar dan akhirnya menyamai gaji yang diterima di perusahaan sekarang.

Contoh 2

Perusahaan C memberikan gaji Rp 2.500.000,- dengan kenaikan gaji berbasis kompetensi yang ada di kisaran 10 25%

Perusahaan D memberikan gaji Rp 3.000.000,- dengan kenaikan gaji maksimum Rp 250.000,- setahun.

Setelah 1 tahun bekerja di perusahaan C, Si Ali yang berprestasi baik mendapatkan kenaikan gaji sebesar 25% sehingga gajinya yang baru adalah sebesar Rp 3.125.000,- per bulan.

Sedangkan Si Ahmad yang bekerja di perusahaan D setelah bekerja keras selama setahun hanya memperoleh kenikan gaji sebesar Rp 250.000,- (8,3%) menjadi Rp 3.250.000,- per bulan.

Dari contoh diatas terlihat bahwa jika Ali dan Ahmad tetap bekerja di perusahaan mereka sekarang dan berprestasi baik, maka di awal tahun ketiga, Ali akan menerima gaji yang jauh lebih besar yaitu Rp 3.906.000,- dibandingkan Ahmad yang akan menerima gaji sejumlah Rp 3.500.000,-

Pastikan anda menanyakan kepada pewawancara mengenai kenaikan gaji berkala yang mungkin diterima jika kita berprestasi dan akan jauh lebih baik jika kita mengetahu beberapa metode yang ada dalam penghitungan kenaikan gaji berbasiskan kompetensi.

c. Bonus dan komisi

Beberapa jenis pekerjaan yang berhubungan dengan sales dan marketing biasanya menawarkan bonus dan komisi sebagai daya tarik lain bagi calon pekerjanya. Yang perlu kita perhatikan adalah besaran (nominal maupun prosentase) yang ditawarkan oleh perusahaan.

Kita juga perlu mencermati perusahan yang tidak menawarkan gaji tetap melainkan hanya bonus dan komisi kepada calon pegawainya. Biasanya perusahaan menawarkan prosentase yang sangat besar dari hasil penjualan yang kita lakukan. Jika kita yakin dengan kemampuan kita dalam memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan yang bersangkutan maka kita sah sah saja untuk menyambut tantangan tersebut, namun jika kita ragu dan memilih untuk bermain aman , ada baiknya kita memilih pekerjaan yang mempunyai gaji tetap namun komisi yang kecil. Semua pilihan ada di tangan kita.

0 comments:

Post a Comment